Pemerintah Harus Pertegas SOP Pelayaran
Terbakarnya KM Mutiara Sentosa 1 pada Jumat (19/5/2017) malam di perairan Laut Masalembo turut menuai respon dari Kandidat Calon Gubernur Sulawesi Selatan, Dr. Ir. Abdul Rivai Ras yang juga ahli kemaritiman.
Menurut Rivai, ada beberapa problem yang menyangkut persoalan kemaritiman Indonesia. Salah satunya problem keselamatan pelayaran. Disini, pemerintah harus mengeluarkan sebuah rekomendasi yang komprehensif mengenai keamanan pelayaran nasional.
Pemerintah harus mengeluarkan pedoman pelayaran nasional, yang betul – betul komprehensif. Karena kejadian ini akan berdampak secara strategis terhadap citra pelayaran dan tol laut Indonesia. Sebab, ketika berbicara poros maritim tentang bagaimana mengembangkan tol laut, yang disiapkan juga bukan sekadar kapalnya. Tapi di luar hal – hal teknis seperti SOP yang tegas
Dijelaskan Rivai, dampak strategis dari terbakarnya Kapal Mutiara Sentosa 1 adalah masyarakat dunia akan ragu tentang keselamatan pelayaran Indonesia. Dimana, persoalan keselamatan pelayaran Indonesia memiliki beberapa masalah, diantaranya tentang Sistem Operasional Prosedur Pelayaran yang perlu pengetatan dan ketegasan.
“Misalnya, bagaimana SOP kendaraan – kendaraan yang naik ke kapal. Bagaimana sistem pengamanannya. Misalnya kendaaraan tidak dalam posisi on. Tidak merokok di sembarang tempat. SOP itu harus diterangkan. Makanya saya tidak melihat terbakarnya KM Sentosa sebagai kebakaran, hanya sebagai musibah di laut,” tambah Rivai Ras.
Selain itu, menurut Kandidat Cagub yang dikenal dengan sebut Bro Rivai ini menegaskan, perlu adanya pengetahuan tentang kepelabuhanan dan kesiapan infrastruktur.
Sekadar diketahui, terkait musibah terbakarnya Kapal Mutiara Sentosa 1 ini,, Rivai Ras diundang untuk menjadi Narasumber pada salah satu Media Tv Nasional, Minggu (21/5/2017) besok pagi di Jakarta. Dalam kesempatan tersebut Rivai Ras akan diminta menganalisis tol laut dan kemaritiman Indonesia, bersama dengan Dirjen Perhubungan laut