BRO RIVAI Sambangi Desa Tertinggal di Toraja Utara
Bakal Calon Gubernur Sulsel, DR Ir H Abdul Rivai Ras MM MS MSi menyisir dua kabupaten di Toraja, Selasa (9/5/2017). Salah satu desa tertinggal yang disambangi adalah Lembang (Desa) Marante, Kecamatan Sopai, Kabupaten Toraja Utara (Torut).
Di desa yang hingga kini belum menikmati listrik PLN ini, Bro Rivai bercengkerama dengan anak-anak Sekolah Dasar beserta para guru dan orang tua siswa. Setelah melihat langsung proses pendidikan di Lembang Marante, ia turut merasakan sulitnya akses pendidikan bagi para anak-anak usia belia di desa tertinggal tersebut.
“Di Lembang Marante ini anak-anak usia belia seperti mereka masih harus berjalan kaki berkilo-kilo meter jauhnya untuk bisa mendapatkan akses pendidikan di SD terdekat. Ini hanya salah satu dari sekian banyak potret pendidikan kita di Sulsel yang belum maksimal,” keluh Bro Rivai.
Pendiri Universitas Pertahanan (Unhan) yang juga Dosen Luar Biasa di Pascasarjana Universitas Indonesia ini tak lupa memotivasi para murid untuk terus melanjutkan pendidikan tanpa memperdulikan aral melintang.
Mantan Staf Khusus Sekretaris Militer Presiden era Susilo Bambang Yudhoyono ini menceritakan kenangannya semasa menempuh pendidikan sekolah dasar di Bone, 37 tahun silam. Jarak antara sekolah dan rumah yang terpaut tidak menjadi penghalang bagi semangatnya untuk mendapatkan pendidikan.
“Jadi anak-anakku sekalian harus tetap semangat ke sekolah walaupun jarak sekolah jauh sekali rasanya. Pendidikan itu adalah perjuangan luhur. Dan nanti kalau sudah besar, anak-anak sekalian akan menjadi orang sukses dalam menggapai cita-cita,” seru Bro Rivai memotivasi para siswa.
Lembang Marante sendiri baru bisa menikmati listrik beberapa tahun belakangan ini dari hasil swadaya masyarakat. Jenset dan tiang-tiang penyanga kabel yang terbuat dari bambu dan balok kayu itu pulalah yang menjadi sumber penerangan warga di malam hari.
Selain masalah listrik, warga akses jalan juga menjadi keluhan warga Lembang Marante. Rabat jalan beton dari program PNPM pun belum sepenuhnya rampung sehingga menyisakan ratusan meter jalan tanah yang kerap becek dan berlumpur di musim hujan.