BRO RIVAI Janji Tuntaskan Waduk Kareloe
Makassar — Bakal Calon Gubernur Sulsel, Abdul Rivai Ras (Bro Rivai) kembali menyisir Kabupaten Jeneponto, Senin 1 Mei 2017. Bahkan, ia berjanji menuntaskan pembangunan Waduk Kareloe yang selama ini terbengkalai.
Dalam sosialisasi yang dilakukan tepat pada momentum hari ulang tahun Jeneponto ke154 tahun itu, Bro Rivai menegaskan bila Jeneponto bukanlah kabupaten tertinggal sebab kaya dengan sumber daya alam. Termasuk kandungan minyak yang sampai saat ini belum tersentuh di Blok Karaeng.
“Misi saya adalah membangun dari desa, dari pinggir, dari daerah yang paling dianggap tertinggal. Jeneponto itu sebenarnya bukan daerah tertinggal, tapi sengaja dibuat tertinggal. Dan kalau saya menjadi gubernur, saya akan memprioritaskan Jeneponto untuk diangkat harkat dan martabatnya,” tegas mantan Staf Khusus Sekretaris Militer Presiden era Susilo Bambang Yudhoyono ini dalam sosialisasinya di Desa Bungungloe, Kecamatan Turatea, Jeneponto.
Di desa tersebut Bro Rivai disambut oleh warga dari 3 desa di rumah Anggota DPRD Jeneponto dari Fraksi Hanura, Kamaruddin Dg Siama. Juga hadir Kepala Desa Bungungloe, Kepala Desa Langkura, dan Kepala Desa Parasangenggeru. Menurut Bro Rivai, 5 tahun ke depan, Jeneponto akan menjadi salah satu kabupaten yang diperhitungkan di Sulsel.
Tipografi Jeneponto yang gersang harus disupport dengan sistem irigasi terpadu. Salah satu jalan keluar adalah percepatan pembangunan Waduk Kareloe yang merupakan proyek pemerintah provinsi. Alternatif lain adalah teknologi konversi air laut ke air tawar.
“Nafas hidupnya masyarakat jeneponto ada di air. Meski selama ini jeneponto dinilai tandus, tapi 80 persen profesi warga Jeneponto adalah petani dan karena itu saya memprioritas pembangunan ketersediaan air di Jeneponto,” tutur Pendiri Universitas Pertahanan ini.
Waduk Kareloe berada di Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Gowa. Waduk ini berbatasan dengan Kecamatan Kelara, Jeneponto dan diperkirakan mampu mengairi 20 ribu hektare lahan persawahan di bumi turatea. Pembangunan waduk dimulai Maret 2014 oleh pemerintah provinsi dan hingga kini masih terbengkalai.
Selain ketersediaan air, lanjut Bro Rivai, industri garam dan potensi minuman kemasan ballo manis juga perlu digenjot agar masyarakat Jeneponto semakin sejahtera.
“Apalagi kalau rencana pembangunan kilang minyak di Blok Karaeng itu terwujud, tentu akan lebih maju lagi Kabupaten Jeneponto ini. Ada air, kita panen beras, plus ditambah energi minyak, makin komplit Jeneponto,” imbuh Bro Rivai yang juga Dosen Luar Biasa Pascasarjana Universitas Indonesia.
Sementara itu, Kamaruddin Dg Siama sebagai tuan rumah, menaruh harapan besar kepada Bro Rivai. Pasalnya, ia dan konstituennya sudah jenuh dengan janji-janji politik pemimpin yang ingkar.
“Kita sudah tamat dengan janji-janji politik yang dibawa oleh elit-elit politik di Jeneponto seperti proyek provinsi, Waduk Kelara, yang sampai sekarang masih terbengkalai. Beda dengan Bro Rivai, yang memang dibawa ke sini oleh masyarakat bawah, bukan oleh elit politik. Insya Allah Bro Rivai adalah pemimpin yang amanah,” kata Kamaruddin.